Ada seorang pasien, pak K (33 tahun), yang dibekam pada jam 2:40. Baru 20 menit dibekam, tiba-tiba dia merasa lapar dan mau makan. Boleh tidak pak? Katanya.
Karena memang lapar, ya silahkan, kata saya. Ini darurat.
“Kok bisa ya lemas dan lapar? Apa ini karena dibekam?”, tanya pak K.
“Lah bapak sudah makan belum?”, tanya saya.
“Belum pak. Saat saya menelpon jam 1. Karena macet, jam 2:30 baru sampai. Jadi belum makan”, katanya.
Ya jelas lemas dan lapar. Jam 3 sore belum makan siang. Saya yang sehat dan tidak dibekam juga jika telat makan sehingga jam 3 sore belum makan, badan akan gemetaran dan tidak nyaman karena kelaparan.
Pak K ini asam lambungnya tinggi. Makan pagi biasanya jam 9 pagi. Makan siang sepertinya juga suka telat. Ini berpotensi menimbulkan sakit maag.
Saya jelaskan, bekam itu tidak boleh saat terlalu kenyang dan saat terlalu lapar. Paling tidak 1 jam setelah makan dan 1 jam sebelum makan. Idealnya jam 10 pagi atau jam 3 sore dgn catatan sudah makan pada jam 7 pagi atau jam 12 siang.
Makan itu bagusnya pada jam 7 pagi, jam 12 siang, dan jam 7 malam dgn toleransi +/- 1 jam. Lewat dari itu berarti makannya tidak teratur (kecuali puasa). Banyak pikiran atau su’u zhon / kurang percaya juga bisa bikin penyakit. Jadi pikiran harus tenang dan senantiasa Husnu Zhon.
Pak K ini sebelumnya sudah beberapa kali dibekam di tempat lain. Harusnya sudah paham atau diberitahu oleh pembekamnya, bahwa saat bekam tidak boleh dalam keadaan terlalu kenyang atau terlalu lapar.
Filed under: Bekam |
Tinggalkan Balasan