2x saya melihat demo bekam dengan jarum dan pisau sekaligus pada orang yang sama dan dilakukan pembekam yang sama. Ternyata 2x pula darah yang keluar bekam dari jarum itu lebih banyak daripada dengan pisau. Ini berlawanan dengan pendapat awam bahwa kalau bekam pakai pisau, pasti darah yang keluar lebih banyak. Kalau pakai jarum sedikit. Demo ini membuktikan bahwa darah yang keluar dari bekam jarum lebih banyak daripada dari bekam pisau.
Bekam yang pertama dilakukan oleh Ustad Dimas Mulyono. Darah dari bekam jarum ternyata lebih banyak dari bekam pisau. Saya pikir itu kebetulan karena lokasi bekam jarum lebih banyak darah yang tidak normal dan mengandung toksin (soalnya istilah darah kotor dianggap tidak ada).
Ternyata pada demo bekam ke 2 di acara Ujian Standarisasi Bekam oleh PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia) tanggal 18 Agustus 2018 juga membuktikan darah bekam jarum tetap lebih banyak dari bekam pisau. Ustad Farid dibekam oleh Ustad Agus Mulyadi dengan menggunakan pisau dan jarum sekaligus.
Sekali lagi ini membuktikan argumen orang-orang awam kalau bekam pisau lebih banyak daripada bekam jarum itu keliru.
Ada yang berpendapat bahwa darah bekam jarum lebih banyak karena jarum itu terlalu dalam sehingga darah bersih ikut tersedot.
Jika kita perhatikan jarum bekam yang cuma 3 mm itu dengan pen penahan serta kekuatan per yang kecil, paling dalam hanya 1 mm saja yang bisa tembus. Jadi tidak lebih dalam daripada jarum donor darah yang menembus hingga pembuluh darah vena. Nah jika donor darah saja terbukti bermanfaat bagi para pendonor darah, apalagi pengeluaran darah yang paling cuma sekitar 0,4 mm saja. Sebab jika terlalu dalam juga orang yang dibekam akan merasa
Filed under: Bekam |
Tinggalkan Balasan