Darah dengan kadar asam urat yang tinggi dan hipertensi bisa membuat seseorang dengan kemampuan atlet jadi lemah dan tak bisa olahraga.
Pak Imran (54 thn) sudah 2 tahun terakhir tak olahraga. Kakinya saya lihat mengecil. Karna pola makan kurang baik. Kambing dimakan, tapi acar penawarnya tak dimakan. Tidak enak, katanya. Walhasil saat diukur, tensi darahnya naik luar biasa.
Padahal sebelumnya pak Imran ini suka olahraga. Berenang 2 km menyeberang danau kuat. Rajin ikut proklamathon. Setelah kena darah tinggi dan asam urat, untuk jalan pagi saja sulit. Kakinya kaku dan pegal-pegal.
Usai dibekam, pak Imran mengaku lebih enteng badannya. Kakinya pun dengan mudah bisa digerakkan. Jauh bedanya, kata pak Imran.
Bekam untuk pengobatan begini idealnya paling lama 2 minggu sekali hingga kondisi benar-benar normal. Kalau sebulan sekali, itu seperti mulai dari titik 0 lagi. Kalau 2 bulan apalagi. Bisa lebih memburuk. Kecuali jika ada perubahan gaya hidup, pola makan, dsb.
Sekarang ini berapa banyak orang yang pembuluh darah pecah, harus pakai ring, pakai selang, lumpuh karena strokehingga terpaksa pakai kursi roda akibat tekanan darah yang tinggi (hipertensi)? Jika sudah kena, pengobatannya itu lama dan mahal. Bekam mencegah stroke dengan cara membuang sebagian darah sehingga volume dan tekanan darah jadi berkurang.
Filed under: Bekam | Tagged: Asam Urat, Bekam, Darah Tinggi, Hijama, hipertensi, Jantung |
Tinggalkan Balasan