Flebotomi untuk Mengatasi Kelainan Darah dan Kekentalan Darah

Posted on Oktober 23, 2019 by Admin

Flebotomi

Dalam dunia kedokteran ternyata ada cara mengeluarkan darah untuk mengatasi kelainan darah. Flebotomi namanya. Orang yang melakukan Flebotomi disebut Flebotomis.

Darah yg diambil bisa 500cc dengan jarum suntik yang besar yang menembus pembuluh darah vena selama puluhan menit.

Bedanya dengan bekam adalah Flebotomi dilakukan di 1 titik di pembuluh darah tangan. Jarum suntik menempel terus hingga selesai. Kalau bekam, darah yg diambil dangkal. Sekitar 0,2 mm dalamnya. Menusuk sekitar 1/20 detik saja. Setelah itu disedot dgn gelas vakum. Jumlah titik bekam bervariatif dari kepala, leher, punggung, kaki, dan tangan. Kalau yang pegal di bahu, ya di bahu disedotnya. Jumlah darah yang diambil sekitar 150 cc. Untuk perawatan, dilakukan sebulan sekali.

Bekam 150cc sebulan sekali tak akan bisa merubah komposisi darah secara signifikan. Jumlah darah kita sekitar 5.000cc (5 ltr). Kalau cuma 150cc itu cuma 3%. Misal kolesterol 400. Kalau diambil 3% cuma berkurang 12. 388 ini masih tinggi. Minggu depan jika tensi di atas 120/80 dan tidak lemah, bisa diambil lagi.
Tubuh kita memproduksi 200 milyar sel darah setiap hari. Jika dalam 5000cc tubuh manusia ada 25 trilyun sel, berarti 1cc mengandung 5 milyar sel. Artinya tubuh memproduksi darah 40cc per hari atau 280cc per minggu atau 1.200cc per bulan. Ini hitungan matematis. Mengambil separuhnya (600cc) dalam sebulan insya Allah aman bagi yg ahli dan berpengalaman. Soalnya ada juga orang yg dibekam 5 titik sudah pingsan. Kalau keringat dingin, mending jangan dibekam. Begitu pula jika muka pucat dan tensi darah amat rendah. Palpasi lemah.
Flebotomi sebanyak 350 ml (cc) bisa dilakukan setiap 10 hari. Artinya sebulan 1.050cc.
Pola makan dan hidup yg baik harus dilakukan.
Apa ini cuma teori?
Saya pernah membekam pak Ade (62 tahun) yg menderita Kanker Kandung Kemih dgn bekam intensif setiap minggu. Sebelum bekam dia cek darah lengkap di Prodia. Hampir semua komponen darahnya abnormal. Ada yang di atas normal. Ada yang di bawah normal. Setelah 4x bekam dan cek darah lagi, hampir semuanya normal. Kecuali 2 unsur sel darah putih yang masih tinggi. Masih ada luka, kata dokternya.
Yang jelas setiap proses dan selesai bekam saya selalu tanya apa pak Ade merasa lemas / lemah karena bekam? Dia jawab tidak. Malah sering ketawa-ketiwi. Alhamdulillah.
https://www.hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/prosedur-flebotomi-adalah/amp/
Memahami Prosedur Flebotomi, yang Dapat Membantu Mengatasi Kondisi Kelainan Darah
Oleh Karinta Ariani Setiaputri
Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Yusra Firdaus – Dokter Umum
Ada banyak penyakit kelainan darah, mulai dari yang paling umum seperti anemia, sampai yang cukup jarang terdengar seperti polisitemia vera. Pengobatan untuk masing-masing kondisi kelainan darah tidak selalu sama, beberapa di antaranya kadang harus menempuh prosedur flebotomi demi memulihkan kondisinya. Ya, flebotomi adalah salah satu jenis prosedur laboratorium yang memang dikhususkan untuk mengobati beberapa penyakit kelainan darah, seperti polisitemia vera. Agar lebih paham, berikut ulasan lengkapnya.
Flebotomi adalah salah satu cara atasi penyakit kelainan darah
Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, phlebotomy atau flebotomi adalah prosedur laboratorium yang dilakukan dengan mengeluarkan sejumlah darah. Jadi, flebotomi dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena guna mengeluarkan darah dari dalam tubuh.
Proses ini sebenarnya bisa dilakukan pada bagian tubuh mana pun. Namun biasanya, akan dipilih area lipatan siku karena memiliki ukuran pembuluh darah vena yang cukup besar. Seperti proses pengambilan darah pada umumnya, kulit akan dibersihkan terlebih dahulu dengan cairan antiseptik.
Selanjutnya, jarum berukuran agak besar mulai dimasukkan secara perlahan ke dalam kulit. Ukuran jarum yang dipakai dalam flebotomi cukup besar, sehingga berbeda dengan jarum yang biasanya digunakan untuk mengambil darah dalam jumlah sedikit.
Ukuran jarum yang besar ini bertujuan untuk melindungi komponen sel yang diambil agar tidak mudah hancur dan rusak. Semua prosedur ini dilakukan oleh seorang ahli yang disebut flebotomist atau phlebotomist.
Flebotomist akan membantu mengeluarkan darah di dalam tubuh tergantung dari berat dan tinggi badan Anda. Umumnya, mulai dari 450-500 mililiter (ml) atau bahkan sekitar 1 liter darah, yang akan disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda.
Darah yang sengaja dikeluarkan adalah komponen darah yang memang bermasalah. Entah itu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), plasma darah, trombosit (keping darah), atau zat besi sebagai pembentuk sel darah merah.
Keputusan untuk mengeluarkan sejumlah komponen darah tersebut bukan tanpa alasan. Pasalnya, jika terus dibiarkan berada di dalam tubuh untuk waktu lama, tentu akan membawa dampak buruk yang mengancam kesehatan tubuh.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4957680/
Valenti et al31 investigated the effects of phlebotomy in 38 patients with NAFLD who were randomized to undergo phlebotomy (n=21) or lifestyle changes alone (n=17). Phlebotomy was performed by removing 350 mL of blood every 10–15 days, and this procedure led to no adverse events. The main study outcome was improvement in liver damage after 2 years, according to the NAFLD activity scores. The secondary outcome was improvements in the levels of liver enzymes, including aspartate transaminase, alanine transaminase, and gamma-glutamyltransferase. Phlebotomy was associated with a normalization of iron parameters and an amelioration of liver enzyme levels. Compared to lifestyle changes alone, iron depletion via phlebotomy was associated with a higher rate of improvement in histological liver damage among patients with NAFLD and hyperferritinemia.