Bekam Pakai Pisau atau Jarum?

lancet.jpg

Ada yang menulis kalau bekam pakai pisau, sayatannya itu dangkal dan teratur. Kalau pakai jarum, dalam dan tidak teratur.

Apa benar?

Saya melihat foto2 mal praktek bekam, di antaranya dgn pisau. Torehannya dalam, lebar, dan panjang. Berbekas. Codet. Karena dgn pisau bedah, tidak ada kontrol pengaman sebagaimana di lancet device. Dalamnya ya sedalam apa yang bisa pisau bedah lakukan. Wong pisaunya itu tajam sekali.

Bekam pisau perlu keahlian dan konsentrasi. Jika terlalu dalam, itu pisau bedah yg memang dipakai untuk membedah, daging bisa terpotong dan berapa banyak urat syaraf yang putus.

Sebaliknya dgn jarum pakai pen bekam, jarumnya saja panjangnya cuma 2 mm. Ini pun tidak akan menembus semua karena kekuatan pernya terbatas serta kulit kita punya kekenyalan. Jadi paling cuma 0,2 mm dalamnya. Lancet Device ini punya pengontrol dari panjang jarum yang pendek, kekuatan per yang terbatas, serta besi penahan..

Apakah Lancet device tidak dipakai medis?

Para penderia Diabetes biasa pakai Lancet Device 2x sehari untuk cek gula darah. Alat ini bisa dipakai orang awam. Jadi aman. Cek darah di lab atau mandiri itu pakai Lancet Device / jarum. Bukan pakai pisau bedah.

Baiknya yang pakai pisau atau pun jarum itu tidak saling serang. Tidak saling menjelek2an.

Dengan pakai gelas bekam sedot Kang Zhu, percayalah tidak ada yang 100% sesuai sunnah Nabi karena Nabi tak pernah pakai gelas bekam Kang Zhu atau Sammora. Intinya adalah membuang darah kotor, toxic, abnormal, dan berlebih serta sel2 darah mati.

Alhamdulillah saya lihat bekam, baik pakai pisau atau pun jarum, selama dilakukan dengan baik dan benar itu bisa menolong orang dari serangan jantung atau stroke, menghilangkan vertigo, migraine, pusing kronis, insomnia, dan sebagainya. Bahkan yang menurut kita tidak sesuai standar pun bisa jadi tetap bermanfaat bagi yang dibekam.

PBI (Perkumpulan Bekam Indonesia) dalam mengajarkan atau menguji anggotanya memakai jarum dan juga pisau. Jadi harusnya sudah tidak ada perdebatan lagi soal ini.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri[ dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al Hujuraat 11]

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: