
Seberapa sering kita harus dibekam?
Dari pengalaman bekam dari tahun 2010, tergantung kondisi orang yang dibekam.
Jika masih muda dan sehat misalnya umur di bawah 20 tahun, setahun sekali juga cukup. Di atas itu idealnya sebulan sekali. Paling lama 3 bulan sekali. Yang penting pola hidup dan tidur harus sehat. Jangan tidur di atas jam 12 malam. Makanlah makanan yang halalan thoyyiban. Segar dan alami. Hindari makanan dan minuman yg mengandung zat kimia atau GMO..
Adapum jika sakit seperti hipertensi, bulan pertama bisa 5 hari sekali hingga normal.
Bukannya menurut teori paling cepat 1 minggu sekali? Saya pernah menyuruh 2 klien penderita hipertensi untuk bekam 1 minggu kemudian. Ternyata pada hari ke6 kena serangan jantung, dan meninggal setelah 2 hari di rumah sakit. Padahal usai bekam enakan. Pagi hari sebel serangan juga sehat dan sempat sarapan.
Ada juga pembekam yg hati2 sekali shg cuma berani bekam 2 minggu sekali. Walhasil penderita hipertensi yg vertigo menganggap bekam tidak mujarab dan beralih ke dokter Terawan.
Padahal jika usai bekam anda merasa lebih sehat, itu artinya bekam memang obatnya. Bagaimana jika besok kumat? Itu bukan karna bekam tidak mujarab, artinya darah kotor masih ada. Ya bekam lagi.
Ustad Kathur pemilik Klinik As Sabil Holy Holistic saat training bekam April 2019 cerita ke peserta pelatihan bekam, termasuk saya, bahwa beliau pernah bekam 1 orang yang sama 24x dalam sebulan. Hampir setiap hari. Meski cuma 1-4 gelas saja sekali bekam. Dr Wahyudi Widada berkata bahwa bekam itu sesuatu yang kecil. Tidak berbahaya. Jadi jangan dibikin horror.
Saya ada kasus dgn pak Rinal (41 thn) tensi 210. Dibekam malam hari. Usai bekam enakan. Paginya dia telpon minta bekam lagi karna sakit lagi. Saya sempat ragu jangan2 bekam tidak mempan untuk penyakitnya. Lebih baik ke dokter saja. Tapi dia yakin sekali dgn bekam. Melebihi saya keyakinannya.
Saat saya tensi, ternyata 190. Lebih rendah 20 poin dari sebelumnya, tetap saja berbahaya. Alhamdulillah usai bekam pagi itu, sebulan kemudian baru bekam lagi.
Kasus lain pak Reza (49 tahun). Keluhannya darah tinggi. Jika bahu sudah kaku, kepala pusing, dan sesak nafas, biasanya bekam. Baru 3 hari bekam, sudah minta bekam lagi karna gejalanya muncul lagi. Alhamdulillah usai bekam itu, sebulan kemudian baru bekam.
Tinggalkan Balasan